Minggu, 21 Februari 2016

Di hari Sabtu pagi yang cerah, aku bergegas ke rumah Lilik, temanku sejak SMP kelas 9, untuk berangkat menuju lokasi hunting foto. Yep, setelah berbulan-bulan tak menulis artikel dan memotret, yang membuatku merasa kosong dan hampa, kemarin (20/2) akhirnya aku mengadakan hunting kecil-kecilan lagi. Sebenarnya, ide hunting foto ini tercetus sejak Minggu (14/2) lalu, dan aku mengajak Lilik untuk hunting pada hari Selasa (16/2). Berhubung Lilik sedang ada job, jadi hunting terpaksa diundur hingga hari Sabtu ini.
ISO 640, 1/250 s, f/4.7
            Aku merencanakan untuk hunting foto di Taman Ekspresi, Surabaya. Aku sedang ingin memotret dengan suasana ceria dan penuh warna, maka taman ini adalah jawabannya. Lokasinya berada didepan SMK Rajasa, Hotel WETA dan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, di jalan Genteng Kali, Surabaya. Selain tak terlalu jauh dan berada di pusat kota (which is, taman ini mudah sekali dijangkau), taman ini juga cenderung lebih sepi ketimbang tetangganya, Taman Prestasi. Dengan pertimbangan itu tadi-lah aku memilih hunting di taman ini pada Sabtu pagi (20/2).
Aku ingin hunting kali ini lebih terencana ketimbang hunting sebelumnya. Maka, aku membuat list kecil mengenai jenis pakaian, kerudung, aksesoris/properti hingga sepatu yang pas dengan kondisi taman ini. Aku mencocokan jenis bahan dan warnanya agar hunting nanti tidak fail dan mengecewakan. Karena seperti taman pada umumnya yang didominasi dengan warna hijau, aku mengecek foto-foto model outdoor di Google dan melihat-lihat warna apakah yang lebih “membaur” dengan warna hijau dan warna apakah yang tidak cocok/tidak pas dengan warna hijau. Aku menemukan beberapa warna yang pas dan dapat membaur, seperti: 1) pink muda 2) biru gelap 3) kuning 4) krem 5) hitam 6) merah 7) biru muda 8) turqoise/hijau kebiruan 9) abu-abu gelap hingga 10) hijau tua.
 Selain warna, hal lain yang penting adalah mencocokan jenis dan warna pakaian dengan warna kulit sang model. Dan juga motif pada pakaian. Di taman yang sudah memiliki banyak warna, terlalu banyak motif pada pakaian akan membuat mata kita terdistraksi. Setidaknya, itu menurut seleraku, karena taman sudah cenderung “ramai” maka pakaian dan dandanannya tidak perlu ikut-ikutan ramai juga. Simple is much better. Hal sepele yang sering diabaikan padahal penting.
***
            Aku tidak tidur sama sekali sehari sebelum hunting. Entah kenapa. Gabungan dari rasa excited/bersemangat dan juga takut kebablasan tidur. Aku janjian dengan Lilik jam 6 pagi, tapi dari jam 4 pagi aku sudah bersiap-siap. Kemarin aku juga sempat ke rumah Lilik untuk mendiskusikan baju, kerudung, celana dan sepatu apa yang akan dia pakai besok. Aku juga sudah mempersiapkan pakaian, aksesori/properti, make up dan sepatu untukku sendiri. Kami disini saling bertukar peran, setelah Lilik selesai ku potret, maka ia akan gantian memotretku. Maka dari itu, kami berdua disini adalah model sekaligus fotografer, hehe.
            Kami berangkat dari rumah Lilik jam 6.30 dan sampai di taman jam 7 pagi. Harusnya sih bisa lebih pagi lagi, dengan pertimbangan agar cahaya matahari jatuhnya tidak keras/menimbulkan bayangan pada wajah model, serta agar gak kepanasan. Kami disini memakai pencahayaan alami dari matahari, maka sangat penting untuk memilih waktu yang pas untuk hunting, menyesuaikan dengan kondisi cahaya matahari pada jam tersebut.
            Kondisi taman cukup sepi saat kami datang, hanya ada beberapa bapak-bapak yang jalan-jalan diatas bebatuan untuk pijat kaki dan petugas yang sibuk membersihkan taman. Sampai disana, kami langsung parkir, meniup lima balon (dan kebetulan meletus satu, warna hijau lagi yang meletus, kayak lagu anak-anak aja) dan memperbaiki make up masing-masing yang sempat luntur sedikit terkena keringat pas di jalan. Sesudah itu.. langsung hunting! Yeay!

ISO 720, 1/250 s, f/4.7
            Seperti biasa, aku yang memotret Lilik dulu. Ini hunting keduaku dengan Lilik dan saat ini dia lebih bisa luwes dalam berpose, daripada hunting yang pertama dulu, dimana ia masih kaku dan tak seluwes sekarang. Meskipun masih ada kesamaan: dia gak terlalu suka didandani, huhu. Padahal make up itu penting lho, Lik :(

ISO 80, 1/320 s, f/4.4
ISO 80, 1/400 s, f/3.4
            Taman Ekspresi ini memiliki banyak sekali spot yang bisa dieksplor sepuas-puasnya. Seperti, foto di pinggir pagar yang memiliki view Sungai Kalimas, foto di ayunan, foto di bunga-bunga, rerumputan, pohon hingga foto di tempat duduk yang berbentuk kubus dan huruf alfabet. Banyak yang menarik jika kita jeli melihatnya.

ISO 80, 1/640 s, f/4.4
            Rerumputan ini sebenarnya tak boleh diinjak. Tapi disenderin sedikit boleh lah, hehe. Dan menambahkan framing alami dari dedaunan adalah ide klasik untuk membuat foto sedikit lebih berseni :D

ISO 400, 1/250 s, f/4.5
            Framing alami dari rumpun semak bunga Sooka, teknik low angle, balon berwarna-warni dan senyuman indah, lebih dari cukup untuk membuat harimu cerah  seketika ^.^

ISO 450, 1/250 s, f/5.4
 
ISO 800, 1/250 s, f/5.1
            Ini adalah spot favoritku di Taman Ekspresi. Dengan pagar berwarna putih yang nyeni, dedaunan diatas kepala kita dan latar belakang berupa Sungai Kalimas dan jalanan, cukup membuatku terpikat. Memang cukup gelap, tapi bila kita pakai long-shot/tele, dan menaikkan eksposure (bukan menaikkan ISO karena aku pakai kamera digital saku, bukan DSLR) sebanyak 1,5 sampai 2,0, maka tempat ini akan menjadi terang, seperti fotoku yang ini:


Taken by Lilik Nurhayati (i love it!)
            Eksplorasi masih terus berlanjut, hehe

ISO 160, 1/30 s, f/4.9
 
ISO 160, 1/30 s, f/4.9
            Ugh, I love memotret dengan tambahan framing alami memakai dedaunan!

ISO 80, 1/40 s, f/4.5
            Bunga-bunga cantik ini berada tepat di depan pintu masuk taman.

ISO 80, 1/160 s, f/3.7
            Balik lagi ke lokasi awal pemotretan tadi karena belum puas, hehe.
            Total waktu hunting kami adalah 2,5 jam. Cukup lama juga kami bisa bertahan di lokasi ini tanpa adanya logistik (baca: makanan/kantin/orang berjualan) karena kami belum sarapan sama sekali. 250++ foto dihasilkan di lokasi ini, sampai memori kameraku habis. Secara keseluruhan aku merasa puas dengan hasilnya dan berniat untuk kembali hunting disini 2-3 bulan lagi dengan konsep yang berbeda.
            Oh ya, sedikit tips dariku jika mau hunting foto model di Taman Ekspresi, Surabaya:
1)      Usahakan datang dibawah jam 9 pagi, karena selain mendapatkan pencahayaan alami yang bagus (golden hour), juga karena jika diatas jam itu matahari sudah terik dan menyengat. Sebisa mungkin datang pada jam 6-7 pagi lalu mulailah memotret sesuka kalian karena kondisi taman masih sepi. Oh ya, cahaya mataharinya (arah mata angin Timur) berasal dari sisi sebelah kiri/dari arah sungai, jadi pencahayaannya datang dari arah samping saat pagi
2)      Datanglah pada hari biasa (Senin-Jum’at) dan di pagi hari karena lokasi sangat sangat sepi dan bisa kalian miliki sendiri, huaha
3)      Bawa bekal makanan karena disini gaada yang jualan huhu. Jangan menyepelekan kondisi perut karena bisa membuat mood kalian berantakan dan berpengaruh pada kekuatan tubuh saat menjalani photo session disini

Keep exploring!
Taken with Nikon Coolpix S3500
Taman Ekspresi, Surabaya, jalan. Genteng Kali, Surabaya 60275
Sabtu, 20 Februari 2016, 07:00-09:30 WIB
***
Bonus foto:
Me and Lilik


Siap-siap “membunuh” balon cantik kita :(

0 komentar:

Posting Komentar