Selasa, 14 Januari 2014

“Hutan di daerah Surabaya? Mana mungkin! Hutan gedung sih, iya!”


Itu anggapan sebagian besar orang terhadap kondisi kota Surabaya. Sudah gersang, panas, polusi lagi. Siapa sangka, di kota metropolitan dengan kepadatan penduduk terbesar kedua setelah Jakarta ini memiliki kawasan hutan yang jauh dari polusi. Ya, hutan bakau Mangrove yang berada di kawasan Surabaya bagian Tmur ini.
ISO 400, 1/400 detik, f/11

Terletak di Kecamatan Wonorejo, Mangrove menawarkan pemandangan yang mengagumkan. Area konservasi seluas hutan bakau ini cocok pula lho untuk hunting foto model. Apa saja yang diperlukan untuk hunting foto disini?

1.      Datanglah dibawah jam 9 atau setelah jam 3.
Ya, karena area Ekowisata Mangrove ini luar biasa panas! Apalagi pada bulan-bulan musim kemarau seperti Mei hingga Oktober, luar biasa menyengat bila datang diatas jam 9. Apalagi banyak spot yang menarik untuk disambangi, namun terhalang oleh cuaca yang menyengat. Selain itu, datang diatas pukul 9 pagi atau sebelum jam 3 menyebabkan cahaya matahari jatuh dengan keras ke arah model dan menyebabkan foto menjadi kurang menarik.
ISO 400, 1/500 detik, f/11

2.      Bawa sunblock, krim anti serangga dan air yang banyak.
Masih berhubungan dengan poin pertama, tentang cuaca yang terik luar biasa. Di area hutan terbuka, tetap saja akan merusak kulit kita. Tak mau kan, kulit kita terbakar teriknya matahari? Bawa juga krim anti serangga, karena di area hutan tentunya akan ada banyak sekali serangga, terutama serangga yang sempat booming, tomcat itu. Selain itu, cuaca yang menyengat akan membuat orang rentan terkena dehidrasi. Oleh karena itu, bawalah air sebanyak-banyaknya.

3.      Sesuaikan foto dengan tema
Dengan hutan bakau dikanan kiri, ranting-ranting yang menjulur, dedaunan dimana-mana, tema foto apa yang bisa kita dapat? Petualangan adalah tema yang paling banyak dipakai, tapi untuk tema yang lain juga bisa, sesuaikan saja background dengan gaya berpakaian demi mempertegas tema foto.
Lambungkan mimpi sepenuh hati
ISO 100, 1/100 detik, f/5

4.      Bawa filter ND
Karena areal Ekowisata Mangrove adalah area terbuka, otomatis cahaya matahari akan masuk tanpa penghalang dan akan menjadikan foto menjadi over-exposure meski kita menurunkan ISO hingga ke titik minimal. Cara paling mudah adalah menggunakan filter ND (Neutral Density) yang fungsinya adalah mengurangi cahaya matahari yang masuk berlebihan pada lensa kita. Fungsi filter ND ibarat sebuah kacamata hitam yang akan mempergelap atau mengurangi over-exposure pada lensa dan hasil akhir foto nantinya.
ISO 640, 1/160 detik, f/8

5.      Pilih spot yang jauh dari pengunjung
Meski letaknya jauh dari hingar bingar kota Surabaya, bukan berarti Ekowisata Mangrove ini sepi pengunjung lho! Banyak orang yang berdatangan dari berbagai penjuru terutama di hari libur. Antisipasi pengunjung dengan datang lebih pagi.

Namun, jangan khawatir, area ini cukup luas dan masih banyak spot-spot yang eksotis dan jauh dari pengunjung, kok. Telusuri saja dan temukan banyak spot menarik yang ada di lokasi ini.
ISO 640, 1/320 detik, f/7.1
ISO 640, 1/200 detik, f/9

6.      Dianjurkan memakai lensa diatas 70 mm (tele)
Sebagai salah satu ruang publik, tentunya kita tak mau kan foto dirusak oleh banyaknya pengunjung yang lalu lalang disekitar lokasi pemotretan kita? Jangan rusak mood kita dengan marah karena akan mempengaruhi mood memotret kita. Sebaiknya pakai lensa dengan focal length diatas 70 mm sebagai antisipasi agar pengunjung yang lalu lalang tak masuk ke dalam bingkai foto kita.
ISO 640, 1/250 detik, f/9
ISO 640, 1/250 detik, f/8

Keterangan:

Lokasi: Ekowisata Mangrove, Wonorejo, Surabaya.
Waktu: 19 Oktober 2013, 09.30-11.00
Talent: Mia
DSLR Canon EOS 60D, 18-135 mm.



0 komentar:

Posting Komentar