Di hari Sabtu pagi yang cerah, aku bergegas ke rumah
Lilik, temanku sejak SMP kelas 9, untuk berangkat menuju lokasi hunting foto. Yep, setelah
berbulan-bulan tak menulis artikel dan memotret, yang membuatku merasa kosong
dan hampa, kemarin (20/2) akhirnya aku mengadakan hunting kecil-kecilan lagi. Sebenarnya, ide hunting foto ini tercetus sejak Minggu (14/2) lalu, dan aku mengajak
Lilik untuk hunting pada hari Selasa
(16/2). Berhubung Lilik sedang ada job,
jadi hunting terpaksa diundur hingga
hari Sabtu ini.
ISO 640, 1/250 s, f/4.7
Aku
merencanakan untuk hunting foto di
Taman Ekspresi, Surabaya. Aku sedang ingin memotret dengan suasana ceria dan penuh warna, maka taman ini adalah jawabannya. Lokasinya berada
didepan SMK Rajasa, Hotel WETA dan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, di jalan
Genteng Kali, Surabaya. Selain tak terlalu jauh dan berada di pusat kota (which is, taman ini mudah sekali
dijangkau), taman ini juga cenderung lebih sepi ketimbang tetangganya, Taman
Prestasi. Dengan pertimbangan itu tadi-lah aku memilih hunting di taman ini pada Sabtu pagi (20/2).
Aku ingin hunting kali ini lebih terencana
ketimbang hunting sebelumnya. Maka,
aku membuat list kecil mengenai jenis
pakaian, kerudung, aksesoris/properti hingga sepatu yang pas dengan kondisi
taman ini. Aku mencocokan jenis bahan dan warnanya agar hunting nanti tidak fail
dan mengecewakan. Karena seperti taman pada umumnya yang didominasi dengan warna hijau,
aku mengecek foto-foto model outdoor
di Google dan melihat-lihat warna apakah yang lebih “membaur” dengan warna
hijau dan warna apakah yang tidak cocok/tidak pas dengan warna hijau. Aku
menemukan beberapa warna yang pas dan dapat membaur, seperti: 1) pink muda 2)
biru gelap 3) kuning 4) krem 5) hitam 6) merah 7) biru muda 8) turqoise/hijau kebiruan 9) abu-abu gelap
hingga 10) hijau tua.
Selain warna, hal lain yang penting adalah
mencocokan jenis dan warna pakaian dengan warna kulit sang model. Dan juga motif pada pakaian. Di taman yang sudah
memiliki banyak warna, terlalu banyak motif pada pakaian akan membuat mata kita
terdistraksi. Setidaknya, itu menurut seleraku, karena taman sudah cenderung
“ramai” maka pakaian dan dandanannya tidak perlu ikut-ikutan ramai juga. Simple is much better. Hal sepele yang
sering diabaikan padahal penting.
***
Aku
tidak tidur sama sekali sehari sebelum hunting.
Entah kenapa. Gabungan dari rasa excited/bersemangat
dan juga takut kebablasan tidur. Aku janjian dengan Lilik jam 6 pagi, tapi dari
jam 4 pagi aku sudah bersiap-siap. Kemarin aku juga sempat ke rumah Lilik untuk
mendiskusikan baju, kerudung, celana dan sepatu apa yang akan dia pakai besok. Aku
juga sudah mempersiapkan pakaian, aksesori/properti, make up dan sepatu untukku sendiri. Kami disini saling bertukar
peran, setelah Lilik selesai ku potret, maka ia akan gantian memotretku. Maka
dari itu, kami berdua disini adalah model sekaligus fotografer, hehe.
Kami
berangkat dari rumah Lilik jam 6.30 dan sampai di taman jam 7 pagi. Harusnya
sih bisa lebih pagi lagi, dengan pertimbangan agar cahaya matahari jatuhnya
tidak keras/menimbulkan bayangan pada wajah model, serta agar gak kepanasan. Kami
disini memakai pencahayaan alami dari matahari, maka sangat penting untuk
memilih waktu yang pas untuk hunting,
menyesuaikan dengan kondisi cahaya matahari pada jam tersebut.
Kondisi
taman cukup sepi saat kami datang, hanya ada beberapa bapak-bapak yang
jalan-jalan diatas bebatuan untuk pijat kaki dan petugas yang sibuk
membersihkan taman. Sampai disana, kami langsung parkir, meniup lima balon (dan
kebetulan meletus satu, warna hijau lagi yang meletus, kayak lagu anak-anak
aja) dan memperbaiki make up
masing-masing yang sempat luntur sedikit terkena keringat pas di jalan. Sesudah
itu.. langsung hunting! Yeay!
ISO
720, 1/250 s, f/4.7
Seperti
biasa, aku yang memotret Lilik dulu. Ini hunting
keduaku dengan Lilik dan saat ini dia lebih bisa luwes dalam berpose, daripada hunting yang pertama dulu, dimana ia
masih kaku dan tak seluwes sekarang. Meskipun masih ada kesamaan: dia gak
terlalu suka didandani, huhu. Padahal make
up itu penting lho, Lik :(
ISO
80, 1/320 s, f/4.4
ISO
80, 1/400 s, f/3.4
Taman
Ekspresi ini memiliki banyak sekali spot
yang bisa dieksplor sepuas-puasnya. Seperti, foto di pinggir pagar yang
memiliki view Sungai Kalimas, foto di
ayunan, foto di bunga-bunga, rerumputan, pohon hingga foto di tempat duduk yang
berbentuk kubus dan huruf alfabet. Banyak yang menarik jika kita jeli
melihatnya.
ISO
80, 1/640 s, f/4.4
Rerumputan
ini sebenarnya tak boleh diinjak. Tapi disenderin sedikit boleh lah, hehe. Dan
menambahkan framing alami dari
dedaunan adalah ide klasik untuk membuat foto sedikit lebih berseni :D
ISO
400, 1/250 s, f/4.5
Framing alami dari rumpun semak bunga
Sooka, teknik low angle, balon
berwarna-warni dan senyuman indah, lebih dari cukup untuk membuat harimu cerah seketika ^.^
ISO
450, 1/250 s, f/5.4
ISO
800, 1/250 s, f/5.1
Ini
adalah spot favoritku di Taman
Ekspresi. Dengan pagar berwarna putih yang nyeni, dedaunan diatas kepala kita
dan latar belakang berupa Sungai Kalimas dan jalanan, cukup membuatku terpikat.
Memang cukup gelap, tapi bila kita pakai long-shot/tele, dan menaikkan eksposure (bukan menaikkan ISO karena aku pakai kamera digital
saku, bukan DSLR) sebanyak 1,5 sampai 2,0, maka tempat ini akan menjadi terang,
seperti fotoku yang ini:
Taken
by Lilik Nurhayati (i love it!)
Eksplorasi
masih terus berlanjut, hehe
ISO
160, 1/30 s, f/4.9
ISO
160, 1/30 s, f/4.9
Ugh,
I love memotret dengan tambahan framing alami memakai dedaunan!
ISO
80, 1/40 s, f/4.5
Bunga-bunga cantik ini berada tepat
di depan pintu masuk taman.
ISO
80, 1/160 s, f/3.7
Balik lagi ke lokasi awal pemotretan
tadi karena belum puas, hehe.
Total
waktu hunting kami adalah 2,5 jam. Cukup lama juga kami bisa bertahan di lokasi
ini tanpa adanya logistik (baca: makanan/kantin/orang berjualan) karena kami
belum sarapan sama sekali. 250++ foto dihasilkan di lokasi ini, sampai memori
kameraku habis. Secara keseluruhan aku merasa puas dengan hasilnya dan berniat
untuk kembali hunting disini 2-3
bulan lagi dengan konsep yang berbeda.
Oh ya,
sedikit tips dariku jika mau hunting
foto model di Taman Ekspresi, Surabaya:
1) Usahakan datang dibawah jam 9 pagi, karena
selain mendapatkan pencahayaan alami yang bagus (golden hour), juga karena jika diatas jam itu matahari sudah terik
dan menyengat. Sebisa mungkin datang pada jam 6-7 pagi lalu mulailah memotret
sesuka kalian karena kondisi taman masih sepi. Oh ya, cahaya mataharinya (arah
mata angin Timur) berasal dari sisi sebelah kiri/dari arah sungai, jadi
pencahayaannya datang dari arah samping saat pagi
2) Datanglah pada hari biasa (Senin-Jum’at)
dan di pagi hari karena lokasi sangat sangat sepi dan bisa kalian miliki
sendiri, huaha
3) Bawa bekal makanan karena disini gaada yang
jualan huhu. Jangan menyepelekan kondisi perut karena bisa membuat mood kalian berantakan dan berpengaruh
pada kekuatan tubuh saat menjalani photo
session disini
Keep
exploring!
Taken with Nikon Coolpix S3500
Taman Ekspresi, Surabaya, jalan. Genteng Kali, Surabaya
60275
Sabtu, 20 Februari 2016, 07:00-09:30 WIB
***
Bonus
foto:
Me and Lilik
Siap-siap “membunuh” balon cantik kita :(
0 komentar:
Posting Komentar