Kenjeran. Siapa
warga kota Surabaya yang tak mengenal atau paling tidak mendengar nama pantai
satu ini? Pernah mendapatkan repurtasi buruk akibat disalahgunakan oleh muda-mudi
yang berpacaran kelewat batas hingga sampah yang berserakan, kini Pemerintah
Kota Surabaya mulai membenahi setiap sudut pantai agar nyaman digunakan sebagai
ruang publik yang sebenarnya.
Saya
menginjakkan kaki di pantai ini pada Senin (23/12) pukul 07.30 pagi. Cuaca kala
itu mendung, namun tak menyurutkan warga lokal yang kebanyakan berprofesi
sebagai nelayan untuk mencari lorjuk
(sejenis hewan laut yang menjadi penganan paling dicari). Memang, waktu-waktu
musim penghujan ini lah air laut Kenjeran akan menyusut dan memudahkan warga
untuk mencari lorjuk. Bahkan,
anak-anak kecil pun terlihat mencari lorjuk pula atau sekedar bermain
menghabiskan waktu liburannya.
Berburu Bersama Teman |
Boot Lumpur |
ISO 100, 1/100 detik, f/5.6
Bebatuan juga cukup
menarik perhatianku. Di benakku, bebatuan ibarat gunung-gunung terjal dan aku
ibarat tengah berjalan menyusuri dan mendakinya. Oleh karena itu, low angle menjadi pilihan tepat sesuai
imajinasiku. Dan sekaligus, menjadi foto landscape
yang lumayan.
Tenangg |
ISO 1600, 1/100 detik, f/20
Ops! Mountain Rock! |
ISO 100, 1/8 detik, f/20
Becek |
Hati-hati kamera ama
lensanya kemasukan pasir/air kalau di pantai, apalagi low angle. Bahaya bung! Hehe :D
Lelah berkutat dengan
lumpur pantai, saya naik ke atas. Pantai ini dinamakan watu-watu bagi warga
lokal dan untuk memasukinya tak dikenakan tarif alias gratis. Tapi, kalau lagi
rame, biasanya bayar parkir sih. Watu-watu/bebatuan di pantai ini berguna untuk
menahan abrasi yang riskan terjadi di daerah pantai. Meski pantai ini ombaknya
cenderung kalem (pantai ini kecil dengan rentang laut yang tak terlalu lebar,
maklum terletak berbatasan dengan Pulau Madura) namun, ombak laut juga mampu
mengikis daratan pantai sehingga batu-batu yang entah sengaja atau tidak
diletakkan disini sangat sangat berguna. Namun, hati-hati, karena batunya
cenderung licin, kecil dan tajam.
Didaerah atas, juga
terdapat keasyikan tersendiri. Lebih banyak tanaman menjadi keunikan sendiri
yang harus jeli untuk mengambil sudut yang tepat.
Leaf Gown |
ISO 100, 1/125 detik, f/8
ISO 200, 1/15 detik, f/20
Temukan Aku! |
ISO 800, 1/250 detik, f/5.6
Capek juga satu jam
mengelilingi area pantai berbatuan terjal ini, apalagi sendirian, kaya orang
autis apalagi di benak orang awam, pikirnya mungkin, ‘tuh orang ngapain foto batu-batu?’ hehe. Tapi, masa bodo omongan
orang itu apa. Yang penting, kita bisa dapat hasil foto yang beda dari orang
lain. Bukan begitu, yak? :D
#YukEksplor!
0 komentar:
Posting Komentar